Dua Kutub Mourinho dan Klopp
ShadowPrediksi - 'The Special One' vs 'The Normal One'. Ada banyak fakta menarik soal Jose Mourinho dan Juergen Klopp selain sekadar julukan tersebut, yang menegaskan perbedaan besar antara keduanya jelang pertemuan di Stamford Bridge.'The Spesial One' dan 'The Normal One' adalah julukan yang diberikan Mourinho dan Klopp pada diri mereka sendiri pada konferensi pers pertamanya di Chelsea dan Liverpool. Entah direncanakan atau tidak oleh keduanya, julukan-julukan itu menunjukkan perbedaan besar yang ada pada dua sosok tersebut.
Mourinho adalah sosok penuh drama. Belakangan dia menjadi penggerutu dengan komentar-komentar sinis dan negatif. Mungkin terkait tekanan yang datang seiring merosotnya penampilan Chelsea.
Di sisi lain, Klopp adalah periang. Penuh semangat di pinggir lapangan sampai ruang konferensi pers. Sosok humoris, yang ditunjukkan dengan seringnya dia tersenyum lebar dan tawa besar.
Perbedaan Mourinho dengan Klopp bukan cuma pada sosok mereka sebagai manajer. Keduanya punya rute berbeda untuk meraih sukses di tim yang pernah dilatih.
Prestasi instan adalah keunggulan Mourinho. Meski punya kecenderungan lebih sukses di musim kedua, Mouriho memberi banyak trofi pada klub-klub yang pernah dia latih di tahun pertamanya. Periode pertana dia di Chelsea membuktikan itu, juga saat melatih Inter Milan.
Klopp punya kecenderungan untuk membangun dari nol timnya sendiri, yang membuat dia butuh waktu lebih panjang untuk sukses. Dia butuh empat tahun untuk mengantar Mainz ke Bundesliga, dan menghabiskan tiga musim sebelum merombak Borussia Dortmud dari tim yang terpuruk menjadi juara Bundesliga.
Jika Mourinho sampai kini belum pernah merasakan tahun keempat sebagai manajer sebuah tim, Klopp justru bertahan lama dengan dua klub yang sudah diraih.
Mourinho cuma setahun melatih Benfica dan Uniao de Leiria, dua musim di FC Porto, tiga tahun di Chelsea, dua musim bersama Inter Milan dan pisah dengan Real Madrid di akhir tahun ketiga jadi pelatih di Santiago Bernabeu. Sedangkan Klopp masing-masing bertahan tujuh tahun dengan Mainz dan Dortmund.
Di atas lapangan, tim besutan Mourinho selalu mengutamakan pertahanan solid dan mengandalkan serangan balik. Filosofi permainan Mourinho sederhana saja: menang.
Sedangkan Klopp datang dengan Gegenpressing-nya: pressing tinggi, serangan balik cepat, plus operan-operan pendek.
Perbedaan terakhir Mourinho dengan Klopp adalah soal masa depan mereka berdua.
Klopp tengah menjalani awal dari periode yang diprediksi akan panjang di Anfield. Sementara Mourinho...beberapa media Inggris menyebut duel dengan Liverpool bisa menjadi penentu nasibnya bersama Chelsea. Sudah terlalu banyak menelan kekalahan, Mourinho bisa didepak untuk kali kedua jika sampai kalah di akhir pekan ini.
0 comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.