Breaking News
Loading...
Thursday, October 8, 2015

Kok Ogah-ogahan, Van Persie?

ShadowPrediksi Jakarta - Keputusan Komite Etik FIFA menskors Sepp Blatter dan Michel Platini memunculkan 'kekacauan' di FIFA dan UEFA. Dengan mereka dilarang terlibat dalam semua kegiatan sepakbola, siapa memimpin dua organisasi tersebut?

Blatter, Platini, dan Jerome Valcke dianggap sebagai tiga orang yang paling berkuasa di sepakbola saat ini. Selain karena posisi strategis yang dimiliki, ketiganya juga punya pengaruh besar dan banyak kolega yang memberikan dukungan.

Namun, pada Kamis (8/10/2015) hari ini ketiganya dijatuhi hukuman skors sementara oleh Komite Etik FIFA. Blatter, Platini, dan Valcke sama-sama diskors selama 90 hari. Hukuman mereka bisa mendapat tambahan 45 hari lagi jika dirasakan perlu.

Pihak-pihak yang dihukum Komite Etik FIFA masih bisa mengajukan banding dalam waktu dua hari ke depan. Namun apa yang akan terjadi jika upaya banding ditolak? Siapa yang akan memimpin FIFA dan UEFA?

Berdasarkan Statuta FIFA, jika presiden FIFA tidak bisa menjalankan tugasnya, baik secara permanen atau sementara, maka posisinnya untuk sementara ditempati oleh wakil presiden yang memiliki periode jabatan paling panjang sampai kongres selanjutnya digelar. Jika diperlukan, kongres akan memilih presiden baru.

Dengan ketentuan seperti itu maka jabatan presiden FIFA untuk sementara waktu akan ditempati oleh Issa Hayatou. Dia adalah Presiden CAF (Konfederasi Sepakbola Afrika) yang sudah menjadi wakil Presiden FIFA sejak 1988. Demikian dikutip dari Eurosport.

Sayangnya, Issa Hayatou juga tak bebas dari kontroversi. Dia pernah ditegur Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena menerima suap dari perusahaan pemasaran. Dia juga dituding menerima suap terkait hak siar Piala Dunia di tahun 1990-an, selain tuduhan lain bahwa dia menerima US$ 1,5 juta dari Qatar untuk biding Piala Dunia 2022. Semua tuduhan tersebut disangkal pria asal Kamerun tersebut.

Di negaranya sendiri, Hayatou (69 tahun), belum lama ini mengubah statuta federasi sepakbola di negaranya yang mengizinkan anggota komite eksekutif bertahan sampai usia 70. Dia berdalih mengubah statuta tersebut 'supaya sejalan dengan statuta FIFA'.

Sementara di UEFA, posisi Platini untuk sementara akan ditempati oleh Angel Maria Villar Llona. Angel Maria Villar adalah wakil presiden UEFA yang juga menduduki kursi Presiden Asosiasi Sepakbola Spanyol. Villar saat ini termasuk orang yang diselidiki terkait kasus suap dan korupsi biddingIstanbul - Gestur dan air muka Robin van Persie tidak bisa berbohong. Kalau pun masih ingin bermain untuk Fenerbahce, ada masalah yang masih mengganggu pikirannya. Mengapa ia terlihat ogah-ogahan?

Konon, Van Persie cekcok dengan pelatihnya di Fenerbahce, Vitor Pereira. Rumor cekcok ini mencuat tak lama setelah Van Persie mengungkapkan kepada pers bahwa ia tidak puas jadi pemain pengganti terus. Padahal, kata Van Persie, kondisinya sangat bugar dan mampu bermain 90 menit.

Sebagai catatan, dalam 12 penampilannya bersama Fenerbahce musim ini, Van Persie baru 6 kali jadi starter. Namun, Pereira sendiri sudah membantah bahwa ia cekcok dengan Van Persie.

"Hubungan kami dilandasi oleh saling percaya. Kami punya hubungan yang wajar. Memang, terkadang ketegangan bisa terjadi. Tapi, di dalam sepakbola, kami bisa menyelesaikan masalah semacam itu dengan sempurna," ujar Pereira.

Hanya saja, gestur tubuh, raut muka, dan tindak-tanduk Van Persie tidak bisa berbohong. Pada beberapa kesempatan, ia terlihat ogah-ogahan dan tidak antusias dengan timnya.

Ambil contoh ketika Fenerbahce bertanding melawan Akhisar. Ketika timnya mencetak gol, beberapa pemain yang duduk di bangku cadangan mengangkat diri dari bench dan bertepuk tangan. Van Persie? Hanya duduk diam dengan raut muka masam.

Pada kesempatan lainnya, Van Persie juga tertangkap kamera melakukan pemanasan sekenanya. Dalam sebuah sesi "kucing-kucingan" di sebuah laga, Van Persie terlihat enggan merebut bola dan mengoper bola sekenanya.

Sejauh ini, Van Persie enggan berbicara banyak soal situasi dirinya di Fenerbahce. Ketika ditanya oleh NOS, penyerang berusia 32 tahun itu mengelak dan mengatakan, fokusnya saat ini adalah membantu timnas Belanda lolos ke babak play-off kualifikasi Piala Eropa 2016.

"Sekali lagi, itu tidak penting. Yang paling penting sekarang adalah kami (Belanda) memenangi dua laga tersisa. Semua pemain harus menepikan masalah pribadi dan memenangi laga-laga ini," kata Van Persie.Piala Dunia 2018 dan 2022.

0 comments :

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Back To Top