Valencia Matikan Sisi Kiri Serangan Barcelona
Disaksikan oleh pelatih baru Gary Neville dari tribun penonton, alih-alih meredam agresivitas sang lawan, Valencia justru menurunkan formasi 4-3-3, yang memungkinkan mereka untuk bermain lebih terbuka.
Ritme pertandingan berjalan cepat terutama pada permulaan pertandingan sebelum mulai menurun jelang akhir pertandingan. Barcelona terus menggempur pertahanan Valencia, sementara sang tuan rumah mengandalkan serangan balik cepat.
Valencia tidak dapat menurunkan Sofianne Feghouli dan bek Skhordan Mustafi, yang masih cedera. Padahal keduanya terbilang vital buat tim. Tim pelatih Valencia memilih menurunkan Rodrigo De Paul dan Ruben Vezo sebagai gantinya.
Sementara itu, tim tamu bermain dengan skuat terbaik mereka, termasuk trio MSN (Lionel Messi-Luis Suarez-Neymar) yang dua di antaranya berhasil masuk nominasi tiga besar Ballon d'Or.
Duet pelatih Valencia, Voro Gonzalez dan Phil Neville jeli membaca permainan Barcelona. Kesukaan Luis Enrique untuk menyerang dari sisi sebelah kiri melalui Neymar dan Jordi Alba berhasil ditutup oleh Danilo dan Ruben Vezo.
Hal ini terbukti dari matinya serangan Barcelona yang dibangun oleh Neymar. Dari 65 umpan yang dilepaskan pemain jebolan Akademi Santos ini yang berhasil hanya 77 % atau 50 umpan, sedangkan sisanya berhasil dipotong oleh Vezo yang berada di sisi kanan permainan Valencia. Vezo pun sukses membukukan delapan potongan (intercept) yang membuatnya sebagai pemain Valencia yang paling banyak melakukan potongan dari lawan.
Keberhasilan Vezo dalam menutup Neymar tak lepas dari strategi Valencia yang menerapkan strategi man to man marking di daerah permainannya. Khusus kepada sisi kanan Valencia, Vezo dan Danilo, yang bermain sebagai gelandang jangkar, ditugaskan untuk bergantian mematikan serangan Barcelona. Ini yang membuat jumlah tendangan di sisi kiri penyerangan Barcelona hanya 6%. Padahal, 42% serangan Barcelona selalu tertuju ke sisi kiri.
Selain kegagalan membukukan umpan dan membangun serangan dari sisinya, Neymar juga gagal membukukan shot on target pada pertandingan ini. Dua shots yang dilepaskan pemain asal Brazil itu gagal. Angka ini pun jauh dari statistiknya di musim ini, di mana ia rata-rata melepas empat shot per pertandingan, dan dua diantaranya mengenai target.
Data-data ini memperlihatkan bahwa Barcelona kesulitan membongkar pertahanan Valencia ketika mereka menekan dari sisi kiri. Pada babak pertama, terlihat bahwa serangan yang dibangun oleh Barcelona selalu melalui sisi kiri dan akhirnya gagal. Di babak kedua, Luis Enrique merubah taktiknya dengan memainkan Luis Suarez lebih ke kanan dan hasilnya dua peluang yang didapatkan Barcelona di sisi itu berhasil on target dan satu di antaranya berbuah gol.
Gagalnya Neymar tak lepas dari permainan apik Ruben Vezo. Selain membukukan delapan potongan, Vezo juga berhasil melakukan empat tekel dan sekali clearence-nya berhasil. Selain itu, penempatan posisi Vezo yang tepat kerap membuat Neymar tak berkembang pada pertandingan ini.
Tak berhasil membuat gol dari sisi kanan Valencia, Luis Enrique menginstruksikan anak asuhnya untuk menyerang dari sisi kiri Valencia. Namun, pekerjaan tersebut tak mudah sebab Luis Suarez kerap bekerja sendirian. Dani Alves yang sering terlibat membantu serangan Barcelona jika melalui kanan, seringkali kesulitan untuk mengejar Rodrigo de Paul.
Meski Luis Suarez bekerja sendirian, Barcelona berhasil memanfaatkan serangan yang dilepaskan dari sisi kanan. Bermula dari umpan yang dilepaskan Javier Mascherano, Luis Suarez dengan cerdik memantulkan bola ke Lionel Messi yang tanpa kawalan Santos. Bola pun diterima Suarez yang langsung melakukan sprint sebelum menjebol gawang Jaume Domenech.
[Messi (lingkaran hitam) memberikan bola kepada Suarez, yang mengecoh empat pemain Valencia (lingkaran merah)]
Langkah Luis Enrique untuk menekan pertahanan Valencia lewat sisi kanan Barcelona memang terbilang tepat. Terbukti Jose Gaya yang dipasang di posisi fullback kiri kerap kesulitan memenangi duel dengan Messi dan Suarez yang bergantian bermain di posisi winger kanan Barcelona.
Gaya yang masih berusia 20 tahun hanya melakukan tiga kali tekel kepada lawan. Selain itu, pemain ini juga gagal melakukan potongan bola di daerahnya. Gaya pun bermain sangat hati-hati. Imbasnya Messi dapat melakukan banyak passing dan memainkan bola di daerah Gaya.
Pun demikian dengan Suarez, ia berhasil membawa bola tiga kali di daerah Gaya. Itu pun belum termasuk gol yang ia cetak dan peluang yang ia hasilkan untuk rekannya, yang hampir semuanya terjadi di babak kedua.
Pun demikian dengan Suarez, ia berhasil membawa bola tiga kali di daerah Gaya. Itu pun belum termasuk gol yang ia cetak dan peluang yang ia hasilkan untuk rekannya, yang hampir semuanya terjadi di babak kedua.
Voro dan Phil yang melihat Gaya kesusahan menghadapi Messi dan Suarez pun akhirnya memasukkan Tropi untuk menjadi orang pertama yang merebut bola di wilayah kanan Barcelona. selain itu, sang kapten Valencia, Dani Parejo juga ditugaskan untuk lebih menutup Ivan Rakitic yang kerap membantu Messi dan Suarez.
Terus menggempur sepanjang laga, bahkan setelah Luis Suarez membuka keunggulan. Barcelona harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka harus kebobolan melalui serangan balik cepat. Adalah winger muda Valencia, Santi Mina Lorenzo berhasil melakukan fast break, merangsek masuk pertahanan lawan dan membobol gawang Claudio Bravo.
Sejak babak pertama pemain kelahiran Vigo ini terus meneror pertahanan Barcelona melalui kecepatannya. Agresivitas Mina menyulitkan Barcelona, sampai-sampai manuvernya membuat Mina mesti dihentikan oleh Javier Mascherano melalui sebuah pelanggaran. Dan membuat bek Argentina tersebut mendapatkan kartu kuning.
Dari heat map yang ditunjukan oleh Santi, terlihat bahwa dirinya lebih banyak beroperasi di sektor sayap. Entah di posisi kanan yang memang memang merupakan daerah operasinya. Atau saling berpindah sisi dengan Rodrigo De Paul. Maka ketika Santi tiba-tiba bergerak ke bagian tengah lapangan saat mencetak gol hal ini membingungkan para pemain bertahan Barcelona.
Apalagi ketika terjadinya gol, Mina berlari di belakang Paco Alcacer yang berperan sebagai pemantul bola setelah menerima umpan. Dua pemain Barcelona yang mengawal pergerakan Alcacer yang bersiap menerima bola, seakan tidak menyadari Santi Mina yang berlari dari belakang dan datang dari lini kedua.
Keterkejutan ini cukup banyak disebabkan oleh perubahan garis pertahanan yang dipasang oleh Gerard Pique dan kawan-kawan. Awalnya Barcelona menerapkan garis pertahanannya dengan cukup dalam, namun hingga 10 menit terakhir pertandingan, mereka justru menaikan garis pertahanan mereka.
Kesimpulan
Kedua tim sama-sama menggunakan lebar lapangan untuk membongkar pertahanan lawan. Meskipun kasusnya masing-masing berbeda. Kekuatan Valencia memang terletak pada sayap-sayap mereka. Sementara Los Cules terpaksa bermain melebar karena penumpukan pemain di area tengah yang dilakukan oleh tim tamu.
Meskipun formasi awal menunjukan bahwa Valencia berniat meladeni permainan eksplosif Barcelona dengan sama-sama melakukan permainan terbuka. Yang terjadi adalah sebaliknya, Valencia justru bermain rapat dan mengandalkan serangan balik.
Satu serangan balik cepat yang dilakukan Valencia lima menit menjelang laga bubar justru jadi penentu pertandingan. Santi Mina yang berusia 19 tahun berhasil membuat Barcelona tertahan di Mestalla, sekaligus membukukan rekor di mana dirinya adalah pemain termuda Valencia yang berhasil membobol gawang Barcelona.
0 comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.