Schweinsteiger: Tak Ada yang Bisa Bahasa Jerman, Tak Masalah
Schweinsteiger sudah tidak muda lagi. Tahun ini, usianya sudah menginjak angka 31. Namun, bukannya menuntaskan karier bersama Bayern Munich, Schweinsteiger malah menerima pinangan United dan mencari tantangan baru.
Baru dua bulan bermukim di Manchester, Schweinsteiger mengaku sudah kerasan. Ia menyebut, para pemain lama United dan staf menerimanya dengan baik.
Salah satu yang membuat Schweinsteiger cepat betah adalah Louis van Gaal, manajer yang juga pernah melatihnya di Bayern dulu. Van Gaal jugalah yang mengubah posisi Schweinsteiger dari seorang winger menjadi gelandang tengah. Bersama Van Gaal juga, turut ikut staf-staf pelatih yang dulu juga pernah berada di Bayern.
"Orang-orang di klub ini baik kepada saya dan, tentu saja, rekan-rekan setim juga membuat semuanya lebih mudah. Saya juga mengenal baik manajer dan stafnya," ujar Schweinsteiger di ESPNFC.
"Okelah, tidak ada yang bisa bahasa Jerman. Tapi, itu bukan masalah."
"Saya sudah mencapai umur di mana seseorang harus bisa belajar dan menerima keadaan. Saya merasa nyaman di sini, terutama ketika bermain di Old Trafford."
Van Gaal sendiri menyebut, tujuannya membeli Schweinsteiger bukan hanya karena kemampuan atau tekniknya, tetapi lantaran Schweinsteiger adalah seorang pemimpin natural. Van Gaal menyebutnya cukup populer di ruang ganti.
"Anda sudah bisa melihatnya sendiri, dia sudah diterima sebagai salah satu pemimpin. Inilah salah satu alasan saya membelinya dari Bayern Munich," kata Van Gaal.
Van Gaal sendiri sesungguhnya bisa berbahasa Jerman --selain juga berbahasa Belanda dan Spanyol. Satu-satunya yang menyulitkannya hanyalah bahasa Prancis. Oleh karena itulah ia meminta Anthony Martial --penyerang anyar United berkebangsaan Prancis-- untuk melancarkan bahasa Inggris atau meminta Morgan Schneiderlin menerjemahkan instruksinya kepada Martial.
0 comments :
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.