Breaking News
Loading...
Tuesday, April 19, 2016

Krisis Barcelona dan Lembaran Hitam Madrid 12 Tahun Lalu

Barcelona bisa mengulang memori buruk Real Madrid pada La Liga 2003-2004. La Blaugrana sempat berdiri kokoh di puncak klasemen musim ini, tetapi terancam gagal juara karena membuang poin dalam beberapa laga terakhir.

Krisis pasukan Luis Enrique dimulai sejak 2 April 2016, ketika mereka kalah 1-2 dari Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu. Termasuk pertandingan itu, Barcelona menderita tiga kekalahan secara beruntun.

Selisih poin antara Barcelona dengan dua kompetitor, Atletico Madrid dan Real Madrid, secara otomatis terpangkas. Kini, mereka cuma unggul head to head atas Los Rojiblancos dan dua poin atas Los Blancos.

Apabila tren negatif berlanjut, Barcelona mengulang kisah Real Madrid 12 tahun lalu. Madrid yang diasuh Carlos Queiroz ketika itu, harus merelakan gelar liga karena menelan enam kekalahan dalam tujuh partai terakhir.

Sebelum pekan ke-32, Madrid masih berstatus pemuncak klasemen dengan keunggulan satu angka atas Valencia. Kekalahan Madrid dari Albacete, 4 April 2004, memicu pertukaran posisi Los Blancos dan Los Che.

Menariknya, tujuh kekalahan itu mencakup laga tandang El Clasico, 25 April 2004. Enrique sempat bermain selama 33 menit dalam laga itu.

Madrid pun mengakhiri kompetisi di peringkat keempat atau terpaut tujuh poin dengan Valencia, yang menjadi juara. Adapun Barcelona bertengger di peringkat kedua dengan 72 angka.

Ada benang merah lainnya. Madrid juga tersingkir di babak semifinal Liga Champions oleh AS Monaco.

Luis Figo pun melihat ada yang salah dari rentetan hasil negatif dua bekas timnya itu. Dia tergabung dalam skuad Madrid pada 2003-2004.

"Beberapa kekalahan ini tidak logis. Namun, hal ini adalah dinamika, bukan masalah kualitas pemain. Saya juga tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada era Queiros," tutur dia.

0 comments :

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Back To Top